• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Apakah Giant Sea Wall Solusi Cegah Jawa Tenggelam? Ini Kata Pakar

img

Srutub.com Mudah mudahan kalian dalam keadaan sehat, Hari Ini saya ingin membedah Bencana Alam, Lingkungan, Teknologi yang banyak dicari publik. Artikel Yang Mengulas Bencana Alam, Lingkungan, Teknologi Apakah Giant Sea Wall Solusi Cegah Jawa Tenggelam Ini Kata Pakar Mari kita bahas selengkapnya sampai selesai.

Ancaman Tenggelamnya Pesisir Utara Jawa dan Solusi Giant Sea Wall

Pesisir utara Pulau Jawa menghadapi ancaman serius berupa potensi tenggelam. Fenomena ini menjadi perhatian utama pemerintah, mengingat 80% penduduk Jawa bermukim di wilayah utara. Bayangkan, kota-kota besar seperti Jakarta, Semarang, dan Surabaya, dengan segala aktivitas ekonomi dan sosialnya, terancam hilang ditelan lautan. Kenaikan muka air laut dan penurunan muka tanah menjadi penyebab utama masalah ini. Kenaikan muka air laut merupakan dampak dari pemanasan global yang menyebabkan es di kutub mencair. Sementara itu, penurunan muka tanah diperparah oleh aktivitas manusia, terutama eksploitasi air tanah secara berlebihan.

Salah satu usulan solusi yang mengemuka adalah pembangunan tanggul laut raksasa atau giant sea wall, yang membentang dari Banten hingga Jawa Timur. Ide ini digagas oleh Presiden Prabowo Subianto, dengan tujuan melindungi wilayah pesisir yang rentan tenggelam. Proyek ambisius ini diperkirakan akan memakan waktu 20 tahun dan melibatkan beberapa periode pemerintahan. Namun, pertanyaan pentingnya adalah, apakah giant sea wall benar-benar solusi efektif untuk mencegah bencana ini?

Giant Sea Wall: Solusi atau Masalah Baru?

Gagasan pembangunan giant sea wall menuai pro dan kontra. Beberapa pihak berpendapat bahwa tanggul raksasa ini dapat menjadi benteng pertahanan yang efektif melawan naiknya air laut. Namun, sejumlah ahli dan penelitian justru meragukan efektivitas jangka panjangnya. Pembangunan tanggul laut raksasa membutuhkan biaya yang sangat besar, baik untuk konstruksi maupun perawatannya. Selain itu, studi dari Deltares pada tahun 2020 menunjukkan bahwa melindungi 1500 kilometer garis pantai utara Jawa dengan infrastruktur keras seperti tanggul kurang memungkinkan, mengingat tantangan teknis dan finansial yang besar.

Dicky Muslim, Dosen Fakultas Geologi Universitas Padjadjaran, berpendapat bahwa pembangunan tanggul tidak bisa dijadikan solusi tunggal untuk seluruh wilayah pesisir. Setiap wilayah memiliki karakteristik dan tingkat kerawanan yang berbeda, sehingga membutuhkan pendekatan yang spesifik. Tanggul mungkin efektif di beberapa lokasi, tetapi tidak di sepanjang pesisir utara Jawa. Variabel seperti rata-rata kenaikan air laut, penetrasi air laut ke darat, dan pengembangan wilayah perlu dipertimbangkan dalam menentukan solusi yang tepat.

Lebih lanjut, Dicky menambahkan bahwa pembangunan tanggul lebih cocok sebagai solusi jangka pendek. Kenaikan permukaan air laut akibat pemanasan global akan terus terjadi, meskipun sudah ada tanggul. Oleh karena itu, solusi jangka panjang yang lebih berkelanjutan perlu dipertimbangkan, seperti relokasi penduduk dari wilayah pesisir yang padat ke area yang lebih aman.

Eksploitasi Air Tanah: Pemicu Utama Penurunan Muka Tanah

Di balik ancaman kenaikan muka air laut, penurunan muka tanah menjadi faktor yang memperparah potensi tenggelamnya pesisir utara Jawa, khususnya di Jakarta. Penurunan muka tanah ini disebabkan oleh beberapa faktor, baik alami maupun antropogenik. Faktor alami meliputi proses tektonik dan kompaksi alamiah tanah. Sementara itu, faktor antropogenik, yang melibatkan campur tangan manusia, terutama disebabkan oleh eksploitasi air tanah yang berlebihan dan pembebanan oleh bangunan.

Heri Andreas, Dosen Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB, mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil penelitiannya selama 20 tahun, permukaan tanah di DKI Jakarta rata-rata mengalami penurunan 1-20 cm per tahun. Penurunan yang signifikan ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti beban bangunan, aktivitas tektonik, pengambilan air tanah yang berlebihan, dan pemadatan tanah secara alamiah. Dari semua faktor tersebut, eksploitasi air tanah menjadi penyumbang terbesar penurunan muka tanah di Jakarta.

Studi yang dilakukan Heri dan tim peneliti menunjukkan bahwa kompaksi alamiah berkontribusi 1-2 cm per tahun, beban infrastruktur dan urukan juga berkontribusi 1-2 cm per tahun. Setelah dikurangi faktor-faktor tersebut, penurunan muka tanah akibat eksploitasi air tanah mencapai 6 cm per tahun. Angka ini sangat mengkhawatirkan dan perlu segera diatasi untuk mencegah dampak yang lebih buruk di masa mendatang.

Mencari Solusi Berkelanjutan untuk Pesisir Utara Jawa

Menghadapi ancaman tenggelamnya pesisir utara Jawa, diperlukan solusi yang komprehensif dan berkelanjutan. Giant sea wall mungkin menjadi salah satu opsi, tetapi bukan satu-satunya solusi. Pemerintah perlu mempertimbangkan berbagai pendekatan, termasuk pengelolaan air tanah yang lebih baik, pengendalian pembangunan di wilayah pesisir, dan relokasi penduduk ke daerah yang lebih aman. Selain itu, edukasi dan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga lingkungan juga perlu ditingkatkan.

Pesisir utara Jawa merupakan aset berharga bagi Indonesia. Keberadaan kota-kota besar, pusat ekonomi, dan lahan pertanian di wilayah ini menjadikannya vital bagi perekonomian nasional. Oleh karena itu, upaya penyelamatan pesisir utara Jawa bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat. Kita semua perlu berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah bencana tenggelamnya pesisir utara Jawa.

Solusi jangka panjang yang lebih efektif dan berkelanjutan perlu diprioritaskan. Relokasi penduduk dari wilayah pesisir yang padat, pembangunan infrastruktur yang berwawasan lingkungan, dan pengelolaan sumber daya air yang bijaksana menjadi kunci untuk menyelamatkan pesisir utara Jawa. Kerja sama antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat sangat penting dalam menghadapi tantangan ini. Kita perlu bertindak sekarang sebelum terlambat, demi masa depan generasi mendatang.

Sekian penjelasan tentang apakah giant sea wall solusi cegah jawa tenggelam ini kata pakar yang saya sampaikan melalui bencana alam, lingkungan, teknologi Silahkan cari informasi lainnya yang mungkin kamu suka kembangkan ide positif dan jaga keseimbangan hidup. Jangan ragu untuk membagikan ini ke sahabat-sahabatmu. lihat artikel lain di bawah ini.

© Copyright 2024 - SRUTUB
Added Successfully

Type above and press Enter to search.