BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem Terjang RI saat Libur Nataru

Srutub.com Semoga kebahagiaan menghampirimu setiap saat. Dalam Waktu Ini aku mau membahas informasi terbaru tentang Cuaca, Bencana Alam, Indonesia. Informasi Relevan Mengenai Cuaca, Bencana Alam, Indonesia BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem Terjang RI saat Libur Nataru Simak baik-baik hingga kalimat penutup.

1.
Ancaman Bencana Hidrometeorologi dan Imbauan Kewaspadaan
2.
Puncak Musim Hujan dan Potensi Bencana

Prediksi Cuaca Ekstrem Menjelang Liburan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan prediksi mengenai potensi cuaca ekstrem yang akan terjadi selama periode liburan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Dwikorita Karnawati, Kepala BMKG, menjelaskan bahwa gerombolan awan yang saat ini mendekati wilayah Indonesia akan menyebabkan peningkatan curah hujan di beberapa daerah, terutama di Jawa dan Sumatera yang sedang memasuki puncak musim hujan. Peningkatan curah hujan ini diprediksi akan semakin intensif pada tanggal 20 hingga 26 Desember 2024, bertepatan dengan liburan Natal dan Tahun Baru.

Fenomena cuaca ekstrem ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya adalah dinamika atmosfer seperti gelombang ekuator dan fenomena Madden Julian Oscillation. Data BMKG menunjukkan bahwa 303 Zona Musim, atau sekitar 43,4% dari total Zona Musim yang meliputi Pulau Sumatera, pesisir selatan Jawa, dan Kalimantan, akan mengalami puncak musim hujan pada November-Desember 2024. Data prakiraan hujan BMKG juga memperkirakan bahwa hampir seluruh wilayah Indonesia berpotensi diguyur hujan lebat dengan intensitas lebih dari 200 mm selama bulan Desember.

Masyarakat diimbau untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem ini, terutama selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Salah satu faktor yang memicu kondisi ini adalah fenomena La Nina, yang diperkirakan akan meningkatkan curah hujan hingga 20-40%. Fenomena ini diprediksi akan berlangsung dari akhir tahun 2024 hingga setidaknya April 2025. Oleh karena itu, BMKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.

Ancaman Bencana Hidrometeorologi dan Imbauan Kewaspadaan

Dwikorita juga secara khusus mengimbau perusahaan pelayaran, angkutan penyeberangan, dan nelayan untuk waspada terhadap fenomena cold surge yang dapat memicu gelombang tinggi di laut. Gelombang tinggi ini dapat membahayakan keselamatan selama aktivitas pelayaran, penyeberangan, dan penangkapan ikan. Deputi Klimatologi BMKG, Ardhasena, menambahkan bahwa puncak musim hujan secara umum diprediksi terjadi pada November 2024 hingga Februari 2025.

Selain fenomena La Nina, cold surge, dan dinamika atmosfer, terdapat beberapa faktor lain yang turut mempengaruhi cuaca ekstrem di Indonesia. Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menyebutkan adanya bibit siklon tropis 96S di Samudra Hindia sebelah barat daya Bengkulu dan Bibit Siklon Tropis 99B di Samudra Hindia sebelah barat Aceh. Kedua bibit siklon tropis ini, bersama dengan fenomena MJO, Gelombang Rossby, dan Kelvin, diperkirakan akan memberikan dampak langsung maupun tidak langsung terhadap cuaca dan perairan di wilayah Indonesia bagian barat dalam beberapa pekan ke depan. Guswanto mengimbau pemerintah daerah untuk meningkatkan kesiap-siagaan dengan memeriksa sarana dan prasarana kebencanaan serta melakukan langkah antisipasi yang komprehensif untuk meminimalkan potensi bahaya bencana.

Dengan adanya prediksi cuaca ekstrem ini, masyarakat dihimbau untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan informasi cuaca dari BMKG. Persiapan yang matang dan tindakan pencegahan dini dapat membantu mengurangi risiko dan dampak dari bencana hidrometeorologi yang mungkin terjadi. Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui situs web dan media sosial resmi BMKG.

Puncak Musim Hujan dan Potensi Bencana

Menghadapi puncak musim hujan dan potensi bencana hidrometeorologi, perlu kiranya kita memahami langkah-langkah mitigasi bencana. Pertama, pastikan untuk selalu memantau informasi cuaca terkini dari BMKG melalui berbagai kanal yang tersedia. Kedua, persiapkan perlengkapan darurat seperti senter, obat-obatan, makanan dan minuman, serta dokumen penting. Ketiga, kenali daerah rawan bencana di sekitar tempat tinggal dan buat rencana evakuasi jika diperlukan. Keempat, jaga kebersihan lingkungan dengan membersihkan saluran air dan membuang sampah pada tempatnya agar tidak terjadi penyumbatan yang dapat menyebabkan banjir. Kelima, jika terjadi hujan deras disertai angin kencang, hindari berlindung di bawah pohon besar atau bangunan yang rapuh. Keenam, segera laporkan kejadian bencana kepada pihak berwenang agar dapat ditangani dengan cepat dan tepat. Ketujuh, jangan menyebarkan informasi yang belum terverifikasi kebenarannya untuk menghindari kepanikan.

Kesimpulan dan Tindakan Pencegahan

Kesimpulannya, prediksi BMKG mengenai cuaca ekstrem selama liburan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 perlu disikapi dengan serius. Berbagai faktor seperti fenomena La Nina, bibit siklon tropis, dan dinamika atmosfer berkontribusi pada peningkatan curah hujan dan potensi bencana hidrometeorologi. Masyarakat diimbau untuk waspada, memantau informasi cuaca terkini, dan melakukan langkah-langkah mitigasi bencana. Pemerintah daerah juga diharapkan untuk meningkatkan kesiap-siagaan dan melakukan langkah antisipasi yang komprehensif. Dengan kerjasama dan persiapan yang matang, kita dapat meminimalkan risiko dan dampak dari cuaca ekstrem ini.