• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Data Pengguna Aplikasi Word Hingga Excel Disebut Digunakan untuk Latih AI, Ini Kata Microsoft

img

Srutub.com Selamat berjumpa kembali di blog ini. Pada Postingan Ini aku ingin berbagi informasi menarik mengenai Teknologi, Privasi Data, AI. Tulisan Tentang Teknologi, Privasi Data, AI Data Pengguna Aplikasi Word Hingga Excel Disebut Digunakan untuk Latih AI Ini Kata Microsoft Simak baik-baik setiap detailnya sampai beres.

Microsoft Bantah Gunakan Data Pelanggan Microsoft 365 untuk Latih AI

Kekhawatiran publik mengenai penggunaan data pribadi untuk pengembangan kecerdasan buatan (AI) kembali mencuat. Kali ini, Microsoft menjadi sorotan setelah muncul dugaan bahwa perusahaan teknologi raksasa tersebut memanfaatkan data pelanggan dari aplikasi Microsoft 365, termasuk Word dan Excel, untuk melatih model AI mereka. Dugaan ini berawal dari diskusi di media sosial, di mana beberapa pengguna menyoroti fitur "pengalaman terhubung" yang mengharuskan pengguna untuk secara aktif memilih keluar (opt-out). Mereka menduga fitur ini merupakan cara Microsoft mengumpulkan data untuk melatih AI.

Menanggapi isu yang beredar, Microsoft dengan tegas membantah klaim tersebut. Pada Rabu, 27 November 2024, juru bicara Microsoft memberikan pernyataan resmi melalui email kepada Reuters. "Klaim ini tidak benar. Microsoft tidak menggunakan data pelanggan dari aplikasi konsumen dan komersial Microsoft 365 untuk melatih model bahasa besar yang mendasar," tegasnya. Klarifikasi ini bertujuan untuk meredam kekhawatiran publik dan menegaskan komitmen Microsoft terhadap privasi data pelanggan.

Fitur "Pengalaman Terhubung" dan Fungsinya

Microsoft juga menjelaskan fungsi sebenarnya dari fitur "pengalaman terhubung" yang menjadi sumber kontroversi. Menurut juru bicara, fitur ini dirancang untuk mendukung kolaborasi dan penyimpanan data di cloud. "Pengalaman yang terhubung" memungkinkan pengguna untuk bekerja bersama dalam dokumen secara real-time dan mengakses file mereka dari berbagai perangkat. Microsoft menekankan bahwa fitur ini sama sekali tidak terkait dengan proses pelatihan model bahasa besar mereka. Penjelasan ini bertujuan untuk meluruskan kesalahpahaman yang beredar di media sosial dan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana Microsoft menggunakan data pelanggan.

Meskipun Microsoft telah memberikan bantahan resmi, kekhawatiran di kalangan pengguna tetap ada. Banyak yang masih skeptis dan mempertanyakan transparansi perusahaan dalam hal penggunaan data. Perdebatan di media sosial menunjukkan betapa pentingnya bagi perusahaan teknologi untuk membangun dan menjaga kepercayaan publik, terutama dalam hal privasi data. Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya transparansi dan komunikasi yang jelas antara perusahaan dan pengguna, terutama di era digital yang semakin mengandalkan data.

Privasi Data dan Tantangan di Era AI

Kasus Microsoft ini mencerminkan tantangan yang lebih luas terkait privasi data di era perkembangan AI yang pesat. Bagaimana perusahaan teknologi memanfaatkan data pengguna untuk mengembangkan teknologi AI tanpa mengorbankan privasi menjadi pertanyaan krusial. Keterbukaan dan akuntabilitas menjadi kunci untuk membangun kepercayaan dan memastikan bahwa pengembangan AI berjalan seiring dengan perlindungan hak-hak pengguna. Diperlukan regulasi dan pengawasan yang lebih ketat untuk menjaga keseimbangan antara inovasi dan privasi data di masa depan. Siapa yang bertanggung jawab atas data pengguna dan bagaimana data tersebut digunakan harus dijelaskan secara transparan dan mudah dipahami oleh publik.

Ke depannya, diharapkan adanya dialog yang lebih terbuka antara perusahaan teknologi, regulator, dan masyarakat untuk merumuskan kerangka kerja etis dan legal yang jelas dalam penggunaan data untuk pengembangan AI. Kapan dan bagaimana data dapat digunakan, serta bagaimana pengguna dapat mengontrol data mereka, perlu didefinisikan dengan jelas. Dengan demikian, inovasi teknologi dapat terus berkembang tanpa mengorbankan hak privasi individu. Bagaimana kita mengarahkan perkembangan AI secara bertanggung jawab adalah pertanyaan yang harus kita jawab bersama.

Kesimpulan: Menjaga Keseimbangan Antara Inovasi dan Privasi

Kontroversi seputar penggunaan data pelanggan Microsoft 365 untuk melatih AI menyoroti pentingnya transparansi dan akuntabilitas perusahaan teknologi. Meskipun Microsoft telah membantah tuduhan tersebut dan menjelaskan fungsi fitur "pengalaman terhubung", kekhawatiran publik tetap ada. Hal ini menunjukkan perlunya dialog yang lebih terbuka antara perusahaan, regulator, dan masyarakat untuk memastikan bahwa pengembangan AI berjalan seiring dengan perlindungan privasi data. Diperlukan kerangka kerja yang jelas dan etis untuk mengatur penggunaan data dalam pengembangan AI, sehingga inovasi dapat berkembang tanpa mengorbankan hak-hak individu. Bagaimana kita mencapai keseimbangan ini akan menentukan masa depan teknologi dan masyarakat.

Begitulah ringkasan data pengguna aplikasi word hingga excel disebut digunakan untuk latih ai ini kata microsoft yang telah saya jelaskan dalam teknologi, privasi data, ai Selamat menggali lebih dalam tentang topik yang menarik ini selalu berpikir ke depan dan jaga kesehatan finansial. Sebarkan kebaikan dengan membagikan ke orang lain. semoga artikel lainnya juga menarik. Terima kasih.

© Copyright 2024 - SRUTUB
Added Successfully

Type above and press Enter to search.