• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Diduga Sesatkan Publik, Tesla Kena Semprot Otoritas Keselamatan AS

img

Srutub.com Mudah mudahan kalian dalam keadaan sehat, Di Artikel Ini saya ingin berbagi tentang Teknologi, Mobil, Regulasi yang bermanfaat. Tulisan Tentang Teknologi, Mobil, Regulasi Diduga Sesatkan Publik Tesla Kena Semprot Otoritas Keselamatan AS Jangan sampai terlewat simak terus sampai selesai.

Tesla Ditegur NHTSA Terkait Klaim Fitur Robotaxi yang Menyesatkan

Tesla, produsen mobil listrik terkemuka yang dinakhodai Elon Musk, baru-baru ini mendapat teguran keras dari Otoritas Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional Amerika Serikat (NHTSA). Teguran ini dilayangkan melalui surat peringatan resmi yang dikirimkan via email, menyoroti informasi keliru yang disebarkan Tesla di media sosial X mengenai fitur kemudi otomatis mereka, yang lebih dikenal sebagai “robotaxi”. Kekeliruan informasi ini dianggap membahayakan keselamatan publik dan berpotensi menyesatkan konsumen.

Kepala NHTSA, Gregory Magno, secara tegas menyatakan bahwa postingan Tesla di media sosial bertentangan dengan prinsip keselamatan berkendara. Pesan yang ingin disampaikan NHTSA sebetulnya sederhana: pengemudi harus selalu memegang kendali penuh atas kendaraan mereka, apa pun fiturnya. Magno menekankan bahwa fitur robotaxi atau Full Self-Driving (FSD) bukanlah pengganti pengemudi manusia. Meskipun teknologi ini canggih, pengemudi tetap bertanggung jawab penuh atas keamanan dan harus selalu siap untuk mengambil alih kemudi atau menginjak rem kapan pun diperlukan. Kehadiran FSD bukan berarti pengemudi bisa lepas tangan sepenuhnya.

Lalu, apa sebenarnya yang diposting Tesla di X sehingga memicu teguran dari NHTSA? Beberapa postingan tersebut menggambarkan skenario penggunaan FSD yang dianggap menyesatkan. Salah satu postingan, misalnya, menampilkan seorang pengemudi yang menggunakan FSD untuk pergi ke rumah sakit saat mengalami gejala serangan jantung. Postingan lain menggambarkan seorang pengemudi yang menggunakan FSD untuk perjalanan pulang selama 50 menit setelah menonton pertandingan olahraga. NHTSA menilai postingan-postingan ini menyiratkan bahwa FSD aman digunakan bahkan dalam kondisi darurat atau saat kelelahan, bahkan saat mabuk, yang jelas-jelas sangat berbahaya.

Fitur FSD dan Potensi Bahayanya

FSD, singkatan dari Full Self-Driving, merupakan fitur unggulan Tesla yang menjanjikan kemampuan mengemudi otomatis. Namun, teknologi ini masih dalam tahap pengembangan dan belum sepenuhnya sempurna. Faktanya, NHTSA sedang menyelidiki serangkaian kecelakaan yang melibatkan mobil Tesla dengan FSD aktif dalam 30 detik sebelum terjadinya tabrakan. Salah satu insiden tragis bahkan mengakibatkan kematian seorang pejalan kaki yang ditabrak oleh Tesla yang menggunakan FSD. Insiden-insiden ini menggarisbawahi pentingnya kehati-hatian dan pengawasan pengemudi saat menggunakan fitur FSD.

Dalam surat peringatannya, NHTSA meminta Tesla untuk memastikan bahwa semua komunikasi online mereka, terutama di platform media sosial seperti X, selaras dengan instruksi penggunaan FSD dan mencerminkan kemampuan sebenarnya dari teknologi tersebut di jalan raya. Tesla diberi tenggat waktu hingga 18 Desember untuk merespons surat ini dan memberikan informasi lengkap mengenai mobil dan teknologi FSD mereka. Kegagalan untuk mematuhi permintaan NHTSA dapat berujung pada denda yang sangat besar, mencapai US$ 135,8 juta. Tesla juga memiliki opsi untuk meminta perpanjangan waktu untuk memberikan respons mereka.

Teguran dari NHTSA ini datang di tengah lonjakan harga saham Tesla. Sejak pemilihan presiden pada hari Selasa, saham Tesla telah melonjak 28% dalam tiga hari perdagangan, mendorong kapitalisasi pasar perusahaan melampaui US$ 1 triliun pada hari Jumat. Menariknya, Elon Musk, CEO Tesla, merupakan pendukung vokal Presiden terpilih Donald Trump. Dukungan ini didasari oleh harapan Musk untuk mengurangi pengeluaran dan deregulasi pemerintah pusat AS di bawah pemerintahan baru. Musk juga aktif mengupayakan pembentukan standar keselamatan nasional untuk kendaraan otonom.

Dukungan Elon Musk terhadap Donald Trump

Keterlibatan Elon Musk dalam dunia politik, khususnya dukungannya terhadap Donald Trump, menambah lapisan kompleksitas pada situasi ini. Musk berharap pemerintahan Trump dapat menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi perkembangan industri kendaraan otonom, termasuk penyederhanaan regulasi dan peningkatan investasi dalam riset dan pengembangan. Namun, dukungan ini juga menuai kritik dan kontroversi, mengingat kebijakan-kebijakan Trump yang kerap dianggap kontroversial.

Bagaimana dukungan Musk terhadap Trump akan memengaruhi masa depan Tesla dan industri kendaraan otonom masih belum jelas. Namun, satu hal yang pasti: keselamatan harus tetap menjadi prioritas utama dalam pengembangan dan penerapan teknologi otonom. Teguran dari NHTSA ini menjadi pengingat penting bagi Tesla dan seluruh industri untuk bertanggung jawab dalam mengkomunikasikan kemampuan dan batasan teknologi mereka kepada publik.

Kesimpulan: Menyeimbangkan Inovasi dan Keselamatan

Kasus Tesla dan teguran dari NHTSA ini menyoroti dilema yang dihadapi industri otomotif dalam era kendaraan otonom: bagaimana menyeimbangkan inovasi teknologi dengan keselamatan publik? Di satu sisi, teknologi seperti FSD menjanjikan masa depan transportasi yang lebih aman dan efisien. Di sisi lain, teknologi ini masih dalam tahap awal pengembangan dan memiliki potensi risiko yang perlu diwaspadai. Penting bagi produsen mobil, regulator, dan masyarakat untuk bekerja sama untuk memastikan bahwa teknologi otonom dikembangkan dan digunakan secara bertanggung jawab, dengan mengutamakan keselamatan di atas segalanya. Transparansi dan komunikasi yang jujur, seperti yang dituntut NHTSA dari Tesla, merupakan kunci untuk membangun kepercayaan publik dan mewujudkan potensi penuh dari teknologi otonom.

Ke depannya, kita perlu melihat bagaimana Tesla merespons teguran NHTSA dan bagaimana hal ini akan memengaruhi strategi komunikasi dan pengembangan FSD mereka. Akankah Tesla lebih berhati-hati dalam mempromosikan fitur otonom mereka? Atau akankah mereka tetap optimis dan terus mendorong batas-batas inovasi? Apa pun yang terjadi, satu hal yang pasti: perdebatan tentang keamanan dan regulasi kendaraan otonom akan terus berlanjut seiring dengan perkembangan teknologi ini. Dan kita semua, sebagai konsumen dan pengguna jalan, memiliki peran penting dalam membentuk masa depan transportasi.

Begitulah uraian mendalam mengenai diduga sesatkan publik tesla kena semprot otoritas keselamatan as dalam teknologi, mobil, regulasi yang saya bagikan Terima kasih telah mempercayakan kami sebagai sumber informasi kembangkan hobi positif dan rawat kesehatan mental. bagikan kepada teman-temanmu. Terima kasih telah membaca

© Copyright 2024 - SRUTUB
Added Successfully

Type above and press Enter to search.