• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Dulu Raja HP, Begini Cerita Nokia Masuk ke Dasar Jurang

img

Srutub.com Hai apa kabar semuanya selamat membaca Sekarang aku mau berbagi cerita seputar Bisnis, Teknologi, Sejarah yang inspiratif. Artikel Yang Menjelaskan Bisnis, Teknologi, Sejarah Dulu Raja HP Begini Cerita Nokia Masuk ke Dasar Jurang Mari kita bahas tuntas artikel ini hingga bagian penutup.

Kebangkitan dan Kejatuhan Nokia: Sebuah Kisah Kejayaan yang Terlupakan

Siapa yang tak kenal Nokia? Di era 90-an hingga awal 2000-an, merek ponsel ini merajai dunia. Bayangkan, pangsa pasar global mereka pernah mencapai lebih dari 40 persen! Nokia bagaikan ikon, simbol keandalan dan inovasi. Namun, kejayaan itu tak bertahan lama. Seperti kisah klasik Icarus yang terbang terlalu dekat dengan matahari, Nokia pun jatuh dari singgasananya. Apa yang menyebabkan raksasa teknologi ini tumbang? Mari kita telusuri lebih dalam.

Kesuksesan Nokia dibangun di atas fondasi visi yang kuat dan keberanian dalam mengadopsi teknologi baru. Di tengah derasnya digitalisasi dan deregulasi jaringan telekomunikasi di Eropa, Nokia tampil sebagai pionir. Mereka membaca peluang dan dengan cepat menjadi pemain utama. Namun, di balik kesuksesan gemilang, tersimpan benih-benih kehancuran. Rantai pasokan yang hampir runtuh di pertengahan 1990-an memaksa Nokia menerapkan sistem dan proses yang ketat. Efisiensi dan peningkatan produksi memang tercapai, tetapi ada harga yang harus dibayar.

Pertumbuhan pesat antara tahun 1996 dan 2000, ditandai dengan peningkatan jumlah pegawai sebesar 150 persen dan lonjakan pendapatan sebesar 503 persen di divisi Nokia Mobile Phones (NMP), ternyata menimbulkan tekanan luar biasa pada para manajer. Fokus pada kinerja jangka pendek menghambat inovasi. Mereka terlalu sibuk mengejar target, hingga lupa untuk melihat ke depan. Bagaimana bisa berinovasi jika waktu dan sumber daya terkuras untuk memenuhi tuntutan pasar yang semakin tinggi?

Mencari "Kaki Ketiga": Upaya Diversifikasi yang Gagal

Menyadari pentingnya diversifikasi, Nokia mencari apa yang mereka sebut sebagai "kaki ketiga". Sebuah area bisnis baru yang diharapkan dapat menopang kesuksesan bisnis ponsel dan jaringan. Upaya ini dimulai pada tahun 1995 dengan New Venture Board, tetapi gagal. Mengapa? Karena bisnis inti terlalu fokus pada investasinya sendiri, dan para eksekutif terlena dengan pertumbuhan yang sudah ada. Mereka lupa bahwa inovasi adalah kunci keberlanjutan.

Upaya selanjutnya adalah pembentukan Nokia Ventures Organization (NVO). Program ini bertujuan untuk mencari teknologi baru dan mengelola proyek-proyek penting. NVO sebenarnya memiliki visi yang cemerlang. Mereka berhasil mengidentifikasi potensi "internet of things" dan peluang di bidang manajemen kesehatan multimedia, jauh sebelum tren ini menjadi populer. Sayangnya, visi jangka panjang ini berbenturan dengan target kinerja jangka pendek. Akibatnya, proyek-proyek inovatif ini layu sebelum berkembang.

Kegagalan NVO menyoroti dilema klasik dalam dunia bisnis: bagaimana menyeimbangkan antara kebutuhan jangka pendek dan visi jangka panjang. Nokia, yang terbuai oleh kesuksesannya sendiri, terjebak dalam perangkap ini. Mereka terlalu fokus pada keuntungan saat ini, hingga melupakan pentingnya investasi untuk masa depan.

Puncak Kejayaan dan Awal Kehancuran

Di puncak kejayaannya, CEO Nokia, Jorma Ollila, justru merasa khawatir. Ia melihat bahwa pertumbuhan pesat telah mengikis kelincahan dan semangat kewirausahaan Nokia. Upaya untuk membangkitkan kembali semangat inovasi justru menjadi awal kehancuran. Keputusan restrukturisasi pada tahun 2004, yang seharusnya memperkuat perusahaan, malah berujung pada kepergian sejumlah eksekutif kunci. Hilangnya para pemimpin visioner ini memperlemah kemampuan Nokia dalam merumuskan strategi.

Kejatuhan Nokia bukan disebabkan oleh satu faktor tunggal. Ini adalah kombinasi dari berbagai masalah internal, mulai dari keputusan manajemen yang keliru, struktur organisasi yang tidak efektif, birokrasi yang menghambat, hingga persaingan internal yang tidak sehat. Semua faktor ini berkontribusi pada ketidakmampuan Nokia dalam beradaptasi dengan perubahan lanskap industri ponsel, khususnya pergeseran dari persaingan berbasis produk ke persaingan berbasis platform.

Pelajaran dari Nokia: Waspadai Jebakan Kesuksesan

Kisah Nokia adalah pelajaran berharga bagi semua perusahaan. Kesuksesan bisa menjadi jebakan. Ia dapat menumbuhkan rasa puas diri, keangkuhan, dan konservatisme yang menghambat inovasi. Nokia, yang dulunya dikenal sebagai perusahaan inovatif, terlena oleh kesuksesannya sendiri dan kehilangan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan. Mereka lupa bahwa di dunia teknologi, inovasi adalah kunci kelangsungan hidup.

Saat ini, Nokia telah beralih fokus ke bisnis jaringan. Mereka bahkan dikabarkan tengah menjajaki opsi divestasi atau penjualan bisnis jaringan mobile mereka. Kabar terbaru menyebutkan Nokia tengah bekerja sama dengan Axiom Space untuk mengembangkan teknologi 4G LTE untuk pakaian antariksa. Meskipun telah meninggalkan bisnis ponsel, warisan Nokia tetap menjadi pengingat penting bagi kita semua: kesuksesan bukanlah tujuan akhir, tetapi sebuah perjalanan yang membutuhkan adaptasi dan inovasi terus-menerus.

Kesimpulan: Inovasi Kunci Keberlanjutan

Kisah Nokia mengajarkan kita bahwa kesuksesan bukanlah jaminan untuk masa depan. Di dunia yang terus berubah, inovasi adalah kunci keberlanjutan. Nokia, yang pernah merajai pasar ponsel dunia, tumbang karena terlena oleh kesuksesannya sendiri dan gagal beradaptasi dengan perubahan. Pelajaran ini penting bagi semua perusahaan, baik besar maupun kecil. Jangan pernah berhenti berinovasi, karena inovasi adalah kunci untuk tetap relevan dan kompetitif di pasar yang semakin dinamis. Ingatlah kisah Nokia, dan jangan biarkan kesuksesan menjadi awal dari kejatuhan Anda.

Begitulah uraian lengkap dulu raja hp begini cerita nokia masuk ke dasar jurang yang telah saya sampaikan melalui bisnis, teknologi, sejarah Semoga informasi ini dapat Anda bagikan kepada orang lain kembangkan potensi diri dan jaga kesehatan mental. silakan share ini. lihat artikel menarik lainnya di bawah ini.

© Copyright 2024 - SRUTUB
Added Successfully

Type above and press Enter to search.