• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Google dan Harvard Bagikan Isi 1 Juta Buku, Gratis Buat Semua

img

Srutub.com Dengan izin Allah semoga kita semua sedang diberkahi segalanya. Dalam Opini Ini aku ingin berbagi insight tentang Teknologi, Pendidikan, Informasi yang menarik. Catatan Mengenai Teknologi, Pendidikan, Informasi Google dan Harvard Bagikan Isi 1 Juta Buku Gratis Buat Semua Tetap fokus dan ikuti pembahasan sampe selesai.

Google dan Harvard University Merilis Satu Juta Buku untuk Pengembangan AI

Dunia teknologi dan literatur akan segera menyaksikan sebuah kolaborasi monumental antara raksasa teknologi Google dan institusi pendidikan ternama, Harvard University. Kedua lembaga ini berencana untuk merilis satu juta buku yang telah memasuki domain publik, artinya buku-buku tersebut bebas dari hak cipta dan dapat diakses oleh siapa saja. Tujuan dari inisiatif ini adalah menyediakan sumber daya data yang besar dan kaya untuk melatih kecerdasan buatan (AI). Bayangkan potensi yang dapat dilepaskan ketika algoritma AI dapat belajar dari karya-karya sastra klasik, teks-teks ilmiah yang berpengaruh, dan berbagai macam pengetahuan manusia yang tersimpan dalam jutaan halaman buku.

Proyek ambisius ini dijalankan melalui Institutional Data Initiatives (IDI), sebuah divisi di bawah Perpustakaan Sekolah Hukum Harvard. IDI memiliki visi yang luas, tidak hanya terbatas pada buku-buku dari Perpustakaan Harvard. Mereka juga berencana untuk mendigitalkan jutaan halaman koran melalui kerjasama dengan Perpustakaan Boston, serta materi dari simposium di Harvard Law School. Data digital ini akan menjadi tambang emas bagi para peneliti dan pengembang AI, memungkinkan mereka untuk menguji dan menyempurnakan algoritma mereka dengan kumpulan data yang sangat besar dan beragam.

Manfaat Besar bagi Pengembang AI dengan Sumber Daya Terbatas

Salah satu dampak paling signifikan dari inisiatif ini adalah memberikan akses yang adil bagi para pengembang AI, terutama yang memiliki sumber daya terbatas. Sebagaimana diungkapkan oleh Tech Crunch, perusahaan-perusahaan rintisan atau laboratorium riset kecil seringkali kesulitan bersaing dengan perusahaan teknologi besar dalam hal akses ke data. Dengan dirilisnya data buku secara gratis, kesenjangan ini dapat dijembatani. Para pengembang independen dan tim riset kecil kini memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan model AI inovatif dan berkontribusi pada kemajuan teknologi.

Koleksi buku yang akan dirilis mencakup beragam genre dan periode waktu, mulai dari karya-karya sastra klasik seperti karya Dickens, Dante, dan Shakespeare, hingga teks-teks ilmiah dan historis yang penting. Keanekaragaman ini sangat krusial untuk melatih AI yang lebih canggih dan mampu memahami nuansa bahasa, konteks budaya, dan berbagai bentuk pengetahuan manusia. Dengan belajar dari data yang kaya dan beragam, AI dapat menjadi lebih cerdas, lebih adaptif, dan lebih bermanfaat bagi masyarakat.

Menciptakan Keadilan dalam Pengembangan AI

Harvard University meluncurkan IDI pada bulan Maret lalu dengan ambisi yang mulia: menjadi "saluran yang dipercaya untuk data AI yang legal". Greg Leppert, Direktur Eksekutif IDI, menjelaskan bahwa tujuan dari merilis data secara gratis adalah untuk menciptakan "permainan yang adil" dalam pengembangan AI. Ia menekankan bahwa startup dan laboratorium riset kecil harus memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan model AI mereka sendiri tanpa terbebani oleh biaya akses data yang tinggi. Inisiatif ini juga mendapat dukungan finansial dari Microsoft dan OpenAI, dua perusahaan terkemuka di bidang kecerdasan buatan.

Bagaimana inisiatif ini akan mengubah lanskap pengembangan AI? Hanya waktu yang akan menjawab. Namun, satu hal yang pasti: akses terbuka terhadap data berkualitas tinggi merupakan langkah penting untuk mendorong inovasi dan memperluas manfaat AI bagi seluruh umat manusia. Dengan menyediakan sumber daya yang berharga ini secara gratis, Google dan Harvard University telah membuka pintu bagi era baru dalam pengembangan AI, era di mana kreativitas dan inovasi tidak lagi dibatasi oleh akses terhadap data.

Kesimpulan: Langkah Maju untuk Demokratisasi AI

Kolaborasi antara Google dan Harvard University dalam merilis satu juta buku untuk pengembangan AI merupakan langkah monumental yang patut diapresiasi. Inisiatif ini tidak hanya memberikan akses gratis ke data berkualitas tinggi bagi para pengembang AI, tetapi juga menciptakan landasan yang lebih adil dan demokratis untuk inovasi di bidang kecerdasan buatan. Dengan tersedianya data yang beragam dan representatif, diharapkan akan muncul solusi-solusi AI yang lebih inklusif dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat. Langkah ini juga mencerminkan komitmen kedua institusi tersebut dalam memajukan penelitian dan pengembangan AI secara bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Begitulah google dan harvard bagikan isi 1 juta buku gratis buat semua yang telah saya ulas secara komprehensif dalam teknologi, pendidikan, informasi Dalam tulisan terakhir ini saya ucapkan terimakasih tetap produktif dan rawat diri dengan baik. bagikan kepada teman-temanmu. jangan lewatkan artikel lain di bawah ini.

© Copyright 2024 - SRUTUB
Added Successfully

Type above and press Enter to search.