Komentar Manusia Rp 2.000 Triliun Pertama Kali Makan Gultik di Blok M
Srutub.com Assalamualaikum semoga kita selalu berbuat baik. Saat Ini aku ingin membagikan informasi penting tentang Ekonomi, Sosial, Kuliner. Konten Yang Berjudul Ekonomi, Sosial, Kuliner Komentar Manusia Rp 2000 Triliun Pertama Kali Makan Gultik di Blok M Baca artikel ini sampai habis untuk pemahaman yang optimal.
Jensen Huang, CEO Nvidia, Menikmati Kelezatan Gultik Blok M: Sebuah Cerita Tentang Teknologi dan Kuliner
Siapa sangka, di tengah hiruk-pikuk dunia teknologi dan kecerdasan buatan, ada kisah sederhana namun menarik yang terjadi di Jakarta. Jensen Huang, CEO Nvidia, seorang figur penting di balik perkembangan teknologi AI, menyempatkan diri untuk menikmati kuliner kaki lima legendaris Indonesia, gulai tikungan alias gultik, di Blok M. Momen ini bukan hanya sekadar makan siang biasa, tetapi juga mencerminkan bagaimana seorang jenius teknologi dapat mengapresiasi kekayaan budaya lokal.
Kunjungan Jensen ke Indonesia bukanlah kunjungan wisata biasa. Ia datang untuk menghadiri Indonesia AI Day 2024, sebuah acara penting yang membahas masa depan teknologi AI di Indonesia. Di sela-sela kesibukannya, Jensen, didampingi CEO Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), Vikram Sinha, dan jurnalis ternama Najwa Shihab, memilih untuk mencicipi kuliner khas Indonesia yang merakyat. Bayangkan, seorang dengan kekayaan mencapai triliunan rupiah, menikmati hidangan sederhana di pinggir jalan, seperti warga lokal lainnya. Ini menunjukkan betapa rendah hati dan apresiatifnya Jensen terhadap budaya Indonesia.
Gultik Blok M: Dari Kaki Lima Hingga Perbincangan Global
Blok M, Jakarta Selatan, dikenal sebagai surga kuliner kaki lima. Di sinilah Jensen Huang diperkenalkan dengan gultik, hidangan berkuah kaya rempah dengan bahan dasar daging sapi. Najwa Shihab, yang menemani Jensen, bercerita tentang pengalamannya menikmati gultik sejak masa sekolah. Aroma gultik yang menggugah selera langsung menarik perhatian Jensen. Ia pun tak sabar untuk mencicipi hidangan yang dijelaskan Najwa sebagai makanan lezat dengan harga terjangkau ini.
Ekspresi Jensen saat mencicipi gultik untuk pertama kalinya tertangkap kamera. Matanya terbelalak, menandakan rasa takjub akan kelezatan hidangan tersebut. “Ini sangat menakjubkan,” ujarnya. Momen ini menjadi viral di media sosial, memperkenalkan gultik Blok M ke panggung dunia. Siapa yang menyangka, hidangan sederhana ini bisa menarik perhatian seorang tokoh teknologi dunia. Gultik Blok M bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga representasi kekayaan kuliner Indonesia yang mampu memikat siapa saja, tanpa memandang status sosial.
Perpaduan Teknologi dan Kuliner: Obrolan Santai di Tengah Kesibukan
Suasana makan siang Jensen Huang di Blok M terasa begitu santai dan akrab. Ia, Najwa Shihab, dan Vikram Sinha duduk bersama di kursi dan meja sederhana, layaknya pengunjung lainnya. Mereka berbincang-bincang sambil menikmati gultik di bawah terik matahari siang. Obrolan mereka bukan hanya tentang kelezatan gultik, tetapi juga tentang masa depan teknologi AI di Indonesia.
Vikram Sinha, dalam unggahannya di Instagram, menceritakan bagaimana perbincangan tersebut menginspirasinya tentang potensi AI untuk membuka peluang tanpa batas bagi Indonesia. Momen makan gultik bersama Jensen Huang ini menjadi bukti nyata bagaimana perpaduan teknologi dan kuliner dapat menciptakan momen berharga dan inspiratif. Di tengah kesibukan membahas isu-isu teknologi yang kompleks, mereka tetap menyempatkan diri untuk menikmati sisi lain Indonesia, yaitu kekayaan kulinernya.
Dari Gultik Blok M, Melihat Potensi Indonesia
Kisah Jensen Huang menikmati gultik Blok M bukan hanya sekadar cerita tentang seorang CEO teknologi yang mencicipi makanan lokal. Lebih dari itu, momen ini menunjukkan apresiasi Jensen terhadap budaya Indonesia dan potensi yang dimiliki negara ini. Kunjungannya ke Indonesia untuk menghadiri Indonesia AI Day 2024 dan diskusinya dengan Menteri BUMN Erick Thohir dan CEO GoTo Patrick Walujo menunjukkan keyakinannya akan pentingnya adopsi AI untuk memajukan Indonesia.
Indonesia, dengan populasi yang besar dan perkembangan teknologi yang pesat, memiliki potensi besar untuk menjadi pemain utama dalam dunia AI. Jensen Huang melihat potensi ini dan berharap Indonesia dapat memanfaatkan teknologi AI untuk memaksimalkan potensi masyarakat dan mendorong inovasi. Momen sederhana menikmati gultik di Blok M menjadi simbol dari harapan besar untuk masa depan Indonesia yang lebih maju dan inovatif, berkat pemanfaatan teknologi AI.
Dari kisah ini, kita belajar bahwa teknologi dan budaya dapat berjalan beriringan. Jensen Huang, seorang tokoh teknologi dunia, menunjukkan bagaimana ia menghargai kekayaan kuliner lokal. Momen ini juga mengingatkan kita akan pentingnya melestarikan dan memperkenalkan budaya Indonesia ke dunia. Siapa tahu, dari sepiring gultik, tercipta inspirasi untuk inovasi teknologi yang akan mengubah dunia.
Sekian penjelasan detail tentang komentar manusia rp 2000 triliun pertama kali makan gultik di blok m yang saya tuangkan dalam ekonomi, sosial, kuliner Terima kasih atas perhatian dan waktu yang telah Anda berikan, selalu berinovasi dalam karir dan jaga kesehatan diri. Mari sebar informasi ini agar bermanfaat. Sampai jumpa lagi
✦ Tanya AI