• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Manusia Rp 2.000 Triliun Ternyata Ogah Jadi CEO, Begini Komentarnya

img

Srutub.com Selamat membaca semoga bermanfaat. Di Sesi Ini saya mau menjelaskan manfaat dari Bisnis, Kepemimpinan, Ekonomi yang banyak dicari. Informasi Terbaru Tentang Bisnis, Kepemimpinan, Ekonomi Manusia Rp 2000 Triliun Ternyata Ogah Jadi CEO Begini Komentarnya Jangan skip bagian apapun ya baca sampai tuntas.

Kisah di Balik Penolakan Jensen Huang atas Tawaran CEO TSMC

Siapa sangka, Jensen Huang, sosok di balik kesuksesan Nvidia, pernah menolak tawaran menggiurkan untuk memimpin raksasa chip Taiwan, TSMC. Tawaran tersebut datang langsung dari pendiri TSMC, Morris Chang, pada tahun 2013. Bayangkan, kesempatan untuk menjadi CEO salah satu perusahaan semikonduktor terbesar di dunia, namun Huang menolaknya. Mengapa? Mari kita telusuri lebih dalam kisah menarik ini.

Dalam otobiografinya, Morris Chang mengungkapkan bahwa Jensen Huang adalah kandidat ideal untuk memimpin TSMC. Keahlian Huang di bidang semikonduktor, pengalaman profesionalnya yang mumpuni, dan karakternya yang kuat menjadi pertimbangan utama Chang. Namun, siapa sangka, tawaran tersebut ditolak Huang hanya dalam waktu 10 menit. "Saya sudah punya pekerjaan," jawab Huang singkat, merujuk pada posisinya sebagai CEO Nvidia, perusahaan yang ia dirikan sejak tahun 1993. Keputusan yang mengejutkan, mengingat besarnya kesempatan yang ditawarkan TSMC. Bagaimana bisa Huang begitu cepat menolak tawaran tersebut? Jawabannya terletak pada dedikasi dan visinya untuk Nvidia.

Penolakan yang Tegas, Sebuah Bukti Dedikasi

Tak patah arang, beberapa minggu kemudian, Chang kembali menawarkan posisi CEO TSMC kepada Huang. Namun, Huang tetap teguh pada pendiriannya. Ia berkomitmen penuh untuk mengembangkan Nvidia. "Tanggapan Jensen kepada saya kukuh: Ia sudah punya pekerjaan. Pekerjaan itu untuk mengangkat Nvidia jadi seperti sekarang," tulis Chang dalam bukunya. Penolakan Huang menunjukkan betapa besar dedikasinya terhadap Nvidia. Ia telah membayangkan masa depan Nvidia yang gemilang, dan ia yakin dapat mewujudkannya. Keputusan ini membuktikan bahwa Huang bukanlah sosok yang mudah tergoda oleh iming-iming jabatan, meskipun itu adalah posisi CEO di perusahaan sebesar TSMC. Bagaimana dengan hubungan antara Huang dan Chang setelah penolakan tersebut?

Meskipun Huang menolak tawaran Chang, hubungan keduanya tetap terjalin baik. Keduanya telah berteman selama dua dekade. Mereka saling memuji di depan umum, terutama atas keberhasilan Nvidia. Kisah ini juga menggambarkan hubungan profesional yang sehat antara dua tokoh penting di industri semikonduktor. Meskipun bersaing dalam bisnis, mereka tetap menjaga hubungan baik dan saling menghormati. Bahkan, TSMC dan Nvidia pernah bekerja sama di masa lalu. Pada tahun 1998, TSMC mengirimkan dua staf produksinya untuk membantu Nvidia yang saat itu kekurangan karyawan. Kerja sama ini menunjukkan bahwa persaingan bisnis tidak selalu harus diwarnai dengan permusuhan. Bagaimana dengan kondisi Nvidia saat ini?

Nvidia, Buah Dedikasi Jensen Huang

Sebelas tahun setelah penolakan tersebut, Nvidia menjelma menjadi perusahaan raksasa di industri teknologi, terutama di bidang kecerdasan buatan dan kartu grafis. Keputusan Huang untuk tetap memimpin Nvidia terbukti tepat. Di bawah kepemimpinannya, Nvidia berkembang pesat dan menjadi salah satu perusahaan teknologi paling berpengaruh di dunia. Dedikasi dan visinya telah membawa Nvidia mencapai puncak kesuksesan. Kini, Jensen Huang dikenal sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh di industri teknologi, dengan kekayaan mencapai hampir Rp 2.000 triliun. Kisah ini menjadi inspirasi bagi para pemimpin bisnis untuk fokus pada visi dan dedikasi mereka dalam membangun perusahaan.

Kesimpulan: Sebuah Pelajaran tentang Dedikasi dan Visi

Kisah Jensen Huang dan tawaran CEO TSMC memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya dedikasi dan visi dalam membangun sebuah perusahaan. Huang memilih untuk tetap setia pada Nvidia, perusahaan yang ia dirikan dan cintai. Ia memiliki visi yang jelas tentang masa depan Nvidia, dan ia berkomitmen penuh untuk mewujudkannya. Keputusannya untuk menolak tawaran menggiurkan dari TSMC menunjukkan bahwa Huang bukanlah sosok yang mudah tergoda oleh iming-iming jabatan. Ia lebih memilih untuk fokus pada tujuan jangka panjang dan membangun warisan yang berkelanjutan. Kisah ini menginspirasi kita untuk tetap teguh pada visi dan dedikasi kita dalam mencapai tujuan, meskipun harus menghadapi berbagai godaan dan tantangan.

Keberhasilan Nvidia saat ini adalah bukti nyata dari dedikasi dan visi Jensen Huang. Ia telah mengubah Nvidia dari sebuah perusahaan kecil menjadi raksasa teknologi yang mendunia. Kisahnya menjadi teladan bagi para pemimpin bisnis di seluruh dunia. Ia mengajarkan kita bahwa kesuksesan tidak datang dengan mudah, melainkan membutuhkan kerja keras, dedikasi, dan visi yang jelas. Dan yang terpenting, ia mengajarkan kita untuk tetap setia pada nilai-nilai dan prinsip yang kita yakini, meskipun harus menghadapi pilihan yang sulit.

Demikian uraian lengkap mengenai manusia rp 2000 triliun ternyata ogah jadi ceo begini komentarnya dalam bisnis, kepemimpinan, ekonomi yang saya sajikan Terima kasih telah menjadi pembaca yang setia tetap optimis menghadapi perubahan dan jaga kebugaran otot. Silakan bagikan kepada teman-temanmu. Terima kasih telah membaca

© Copyright 2024 - SRUTUB
Added Successfully

Type above and press Enter to search.