• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

NASA Tunda Pendaratan di Bulan Hingga 2027

img

Srutub.com Dengan nama Allah semoga kalian selalu berbahagia. Disini saya akan mengulas fakta-fakta seputar Antariksa, NASA, Eksplorasi Bulan. Artikel Yang Fokus Pada Antariksa, NASA, Eksplorasi Bulan NASA Tunda Pendaratan di Bulan Hingga 2027 jangan sampai terlewat.

Misi Artemis NASA ke Bulan Ditunda hingga 2027

Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengumumkan penundaan misi pendaratan manusia ke Bulan, yang semula dijadwalkan pada 2026, menjadi pertengahan 2027. Penundaan ini terkait dengan beberapa faktor penting, termasuk transisi pemerintahan ke Presiden Terpilih Donald Trump yang berpotensi memengaruhi arah kebijakan NASA, serta tantangan teknis yang dihadapi dalam pengembangan wahana dan teknologi pendukung misi.

Misi Artemis, dinamai sesuai saudara kembar Apollo dalam mitologi Yunani, diluncurkan pada 2017 sebagai program ambisius NASA untuk membangun kehadiran jangka panjang di Bulan dan menjadi batu loncatan bagi misi ke Mars di masa depan. Program ini dimulai dengan Artemis 1, sebuah uji coba tanpa awak yang berhasil terbang ke Bulan dan kembali pada 2022, meskipun mengalami beberapa kali penundaan. Data dari Artemis 1 mengungkapkan erosi tak terduga pada perisai panas Orion, serta masalah pada sistem kelistrikan dan pendukung kehidupan. Administrator NASA, Bill Nelson, menjelaskan bahwa tim telah berhasil mengidentifikasi akar penyebab masalah ini dan merancang solusi untuk misi selanjutnya.

Penundaan Misi Berawak dan Tantangan Teknis

Akibat masalah teknis yang ditemukan, jadwal seluruh misi Artemis terpaksa diundur. Artemis 2, misi terbang lintas Bulan berawak, ditunda dari September 2025 menjadi April 2026. Sementara itu, Artemis 3, misi yang akan mencatat sejarah dengan mendaratkan perempuan pertama dan orang kulit berwarna pertama di kutub selatan Bulan, dijadwalkan ulang menjadi pertengahan 2027. Penundaan ini, meskipun signifikan, masih lebih cepat dari target China yang menargetkan pendaratan di Bulan pada 2030, seperti yang ditegaskan oleh Nelson. Ia menekankan bahwa keselamatan astronaut adalah prioritas utama NASA.

Wakil Administrator NASA, Pam Melroy, menjelaskan secara rinci masalah perisai panas Orion. Selama memasuki kembali atmosfer Bumi, gas terbentuk di dalam perisai, menciptakan tekanan internal yang menyebabkan keretakan dan pelepasan material. Selain masalah perisai panas, NASA juga masih menunggu versi modifikasi roket Starship SpaceX yang akan digunakan sebagai pendarat di Bulan. Meskipun SpaceX telah menunjukkan kemajuan pesat dalam uji coba penerbangan, tantangan signifikan masih dihadapi, termasuk pengisian bahan bakar yang kompleks di orbit. Pakaian antariksa yang dikembangkan oleh Axiom untuk misi Artemis juga masih dalam tahap pengembangan.

Implikasi Politik dan Konflik Kepentingan

Pencalonan Jared Isaacman oleh Trump sebagai pimpinan NASA mengindikasikan potensi pergeseran kebijakan ke arah kolaborasi yang lebih besar dengan sektor swasta. Para pengamat memperkirakan perubahan besar, termasuk kemungkinan pembatalan roket Space Launch System (SLS) yang mahal dan peralihan fokus dari Bulan ke Mars. Namun, Nelson tetap memprioritaskan misi ke Bulan, menekankan pentingnya pencarian endapan es air di kutub selatan yang dapat mendukung pangkalan manusia dan menyediakan bahan bakar untuk misi selanjutnya ke luar angkasa. Ia juga menyoroti pentingnya kehadiran AS di Bulan untuk mencegah dominasi China di wilayah tersebut.

Pencalonan Isaacman juga memunculkan kekhawatiran tentang potensi konflik kepentingan, mengingat hubungan keuangannya yang erat dengan Elon Musk, CEO SpaceX dan penasihat utama Trump. Musk juga akan menjabat sebagai ketua komisi efisiensi pemerintah. Situasi ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana dinamika politik dan kepentingan bisnis akan memengaruhi masa depan program luar angkasa AS, terutama misi Artemis ke Bulan.

Kesimpulan: Masa Depan Misi Artemis

Penundaan misi Artemis mencerminkan kompleksitas dan tantangan yang dihadapi dalam eksplorasi luar angkasa. Meskipun penundaan ini tidak ideal, NASA tetap berkomitmen pada tujuan jangka panjangnya untuk membangun kehadiran berkelanjutan di Bulan dan mempersiapkan misi ke Mars. Faktor teknis, seperti masalah perisai panas dan pengembangan teknologi pendukung, serta dinamika politik dan potensi konflik kepentingan, semuanya berperan dalam membentuk masa depan misi Artemis. Meskipun ada ketidakpastian, NASA tetap bertekad untuk mencapai tujuan ambisiusnya, dengan keselamatan astronaut sebagai prioritas utama. Kita nantikan bagaimana perkembangan selanjutnya dari misi bersejarah ini dan dampaknya terhadap pemahaman kita tentang luar angkasa.

Begitulah nasa tunda pendaratan di bulan hingga 2027 yang telah saya jelaskan secara lengkap dalam antariksa, nasa, eksplorasi bulan, Saya berharap tulisan ini membuka wawasan baru Jaga semangat dan kesehatan selalu. Jika kamu setuju Sampai bertemu lagi

© Copyright 2024 - SRUTUB
Added Successfully

Type above and press Enter to search.