• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Pemilu AS Makin Dekat, Apa Dampaknya pada Pasar Keuangan?

img

Srutub.com Hai semoga selalu dalam keadaan sehat. Hari Ini saya mau menjelaskan berbagai aspek dari Pemilu, Pasar Keuangan. Konten Yang Berjudul Pemilu, Pasar Keuangan Pemilu AS Makin Dekat Apa Dampaknya pada Pasar Keuangan Simak artikel ini sampai habis

Analisis Dampak Pemilu Presiden AS 2024 terhadap Pasar Keuangan

Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) 2024 semakin dekat, dan para investor bersiap menghadapi potensi dampaknya terhadap pasar keuangan. Perbedaan visi ekonomi antara Kamala Harris dan Donald Trump dapat memicu volatilitas pasar yang signifikan. Keputusan penting mengenai pajak, regulasi, energi, dan perdagangan akan bergantung pada siapa yang terpilih sebagai presiden dan bagaimana keseimbangan kekuatan di Kongres AS. Mari kita telaah lebih dalam perbedaan visi ekonomi kedua kandidat dan kemungkinan skenario reaksi pasar pasca-pemilu.

Kedua kandidat, Kamala Harris dan Donald Trump, sama-sama ingin menciptakan lapangan kerja dan memperkuat basis manufaktur AS. Namun, pendekatan mereka terhadap kebijakan ekonomi sangat berbeda. Oleh karena itu, respon pasar keuangan akan bervariasi tergantung siapa yang memenangkan pemilu. Komposisi Kongres juga berperan penting, karena 33 dari 100 senator dan seluruh 435 anggota DPR juga akan dipilih kembali pada November 2024.

Berikut ini adalah rangkuman perbandingan visi kebijakan ekonomi Kamala Harris dan Donald Trump yang difokuskan pada kebijakan yang diperkirakan akan berdampak besar pada pasar keuangan, yaitu pajak, regulasi, energi, kebijakan luar negeri, dan perdagangan. Analisis ini tidak akan membahas detail kebijakan lain seperti hak aborsi, imigrasi, perumahan, dan kebijakan perawatan kesehatan.

Perbandingan Kebijakan Kamala Harris dan Donald Trump

Pajak: Harris mendukung pajak yang lebih tinggi untuk orang kaya, dengan mengusulkan peningkatan tarif pajak penghasilan tertinggi menjadi 39,6% dan pajak minimum 25% untuk individu dengan kekayaan bersih di atas US$100 juta. Ia juga mengusulkan kenaikan pajak keuntungan modal dan pajak perusahaan. Sebaliknya, Trump mendukung penurunan pajak, terutama untuk perusahaan yang berproduksi di AS. Ia berjanji akan menurunkan tarif pajak perusahaan menjadi 15% dan memperpanjang pemotongan pajak individu yang diterapkan pada tahun 2017.

Regulasi: Harris menginginkan pengawasan yang lebih ketat pada industri perbankan dan peraturan untuk mengatasi bahaya Artificial Intelligence (AI) serta memperkuat privasi data. Trump, di sisi lain, menginginkan deregulasi di bidang AI dan kripto. Partai Republik berjanji akan membela hak warga Amerika untuk menambang Bitcoin dan mengelola aset digital secara mandiri, bebas dari pengawasan pemerintah. Mereka juga berencana membatalkan perintah eksekutif Presiden Biden tentang AI yang dianggap menghambat inovasi.

Kebijakan Energi: Harris mendukung energi bersih dan terbarukan, meskipun tidak mendukung pelarangan rekahan hidraulik. Ia mengadvokasi biaya polusi iklim dan penghapusan subsidi untuk bahan bakar fosil. Trump, sebaliknya, mendukung industri minyak dan gas dengan menyetujui jaringan pipa baru dan mengizinkan kembali perekahan hidraulik di tanah federal. Ia tidak mendukung energi terbarukan dan mempertimbangkan penghentian keringanan pajak untuk pembelian kendaraan listrik.

Kebijakan Luar Negeri: Harris sejalan dengan Presiden Joe Biden dalam mendukung Ukraina dan solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina. Ia mendukung kerja sama militer dalam NATO dan kerja sama dengan Tiongkok dalam menghadapi tantangan internasional. Trump, di sisi lain, mengambil pendekatan agresif terhadap Tiongkok dan ingin mengurangi defisit perdagangan AS dengan Tiongkok. Ia mendukung Israel dan bersikap bermusuhan terhadap Iran. Ia juga berkeinginan menjadi perantara kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina dan kemungkinan tidak akan melanjutkan bantuan militer untuk Ukraina.

Perdagangan: Harris menginginkan pakta perdagangan yang melindungi pekerja Amerika dan lingkungan. Ia bukan pendukung tarif baru, tetapi menyarankan pengurangan ketergantungan perdagangan pada Tiongkok. Trump cenderung ke arah proteksionisme dengan berjanji menghentikan alih daya produksi dan menjadikan AS sebagai negara adikuasa manufaktur. Ia mengusulkan tarif luas pada hampir semua impor dan tarif yang lebih tinggi untuk barang dari Tiongkok. Ia juga berencana merundingkan ulang kesepakatan perdagangan bebas Amerika Utara.

Skenario Pasca-Pemilu dan Dampaknya terhadap Pasar

Ada empat skenario potensial pasca-pemilu, tergantung pada siapa yang menjadi presiden dan komposisi Kongres. Dua skenario pertama mengasumsikan kemenangan Kamala Harris dengan kekuasaan eksekutif yang terbatas karena Kongres dikuasai Partai Republik. Hal ini dapat menciptakan ketidakstabilan politik dan ekonomi, menyebabkan penurunan pasar saham dan pelemahan dolar AS. Emas dan komoditas lainnya mungkin menguat karena pelemahan dolar dan konflik yang berlarut-larut di Eropa Timur.

Dua skenario berikutnya mengasumsikan kemenangan Donald Trump. Jika Partai Republik menguasai Kongres, pasar saham mungkin menguat dalam jangka pendek karena janji pemangkasan birokrasi dan pajak. Dolar AS juga dapat menguat. Namun, kebijakan perdagangan Trump dapat menimbulkan risiko jangka panjang. Defisit AS juga berpotensi melebar. Kemenangan Trump dapat menjadi pendorong bagi industri kripto. Euro dan yuan Tiongkok mungkin melemah.

Kemenangan tipis salah satu kandidat atau hasil yang tidak pasti dapat meningkatkan volatilitas pasar. Komposisi DPR dan Senat sangat penting karena akan menentukan keseimbangan kekuatan dan arah undang-undang. Investor perlu mempertimbangkan semua skenario ini dan bersiap menghadapi potensi fluktuasi pasar pasca-pemilu.

Kesimpulan: Menavigasi Ketidakpastian Pasar

Pemilu Presiden AS 2024 menghadirkan ketidakpastian bagi pasar keuangan. Perbedaan visi ekonomi Kamala Harris dan Donald Trump dapat berdampak signifikan terhadap berbagai aset, mulai dari saham dan dolar AS hingga emas dan kripto. Investor perlu memahami potensi dampak dari setiap skenario pasca-pemilu dan menyesuaikan strategi investasi mereka. Penting untuk diingat bahwa pasar dapat bereaksi secara berbeda tergantung pada hasil pemilu dan komposisi Kongres. Oleh karena itu, mengamati perkembangan politik dan ekonomi menjelang dan setelah pemilu sangatlah krusial. Dengan pemahaman yang komprehensif, investor dapat menavigasi ketidakpastian pasar dan membuat keputusan investasi yang lebih tepat.

Selain itu, penting juga bagi investor untuk mempertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi pasar, seperti kondisi ekonomi global, kebijakan moneter, dan geopolitik. Diversifikasi portofolio dan konsultasi dengan penasihat keuangan dapat membantu mengurangi risiko dan mengoptimalkan potensi keuntungan dalam menghadapi ketidakpastian pasar. Pemilu AS 2024 merupakan momen penting yang perlu diantisipasi dengan strategi yang matang dan informasi yang akurat.

Demikian pemilu as makin dekat apa dampaknya pada pasar keuangan sudah saya bahas secara mendalam dalam pemilu, pasar keuangan Semoga informasi ini dapat Anda bagikan kepada orang lain selalu berpikir kreatif dan jaga pola tidur. Jangan segan untuk membagikan kepada orang lain. terima kasih banyak.

© Copyright 2024 - SRUTUB
Added Successfully

Type above and press Enter to search.