• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Potret Manusia Rp 2.000 Triliun Makan Kaki Lima Gultik di Blok M

img

Srutub.com Hai semoga hatimu selalu tenang. Kini mari kita telaah Ekonomi, Sosial, Fotografi yang banyak diperbincangkan. Insight Tentang Ekonomi, Sosial, Fotografi Potret Manusia Rp 2000 Triliun Makan Kaki Lima Gultik di Blok M Ayok lanjutkan membaca untuk informasi menyeluruh.

Jensen Huang, CEO Nvidia, Nikmati Kuliner Kaki Lima Jakarta Setelah Indonesia AI Day

Setelah kesuksesan acara Indonesia AI Day yang diselenggarakan oleh Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), CEO Nvidia, Jensen Huang, diajak oleh CEO IOH, Vikram Sinha, untuk menikmati pengalaman kuliner kaki lima yang khas di Jakarta. Momen langka ini terjadi di sebuah warung tenda di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, yang terkenal dengan Gulai Tikungan (Gultik)-nya. Kehadiran sosok penting di dunia teknologi di tengah hiruk pikuk suasana kaki lima tentu menarik perhatian banyak orang. Siapa sangka, di balik gemerlap teknologi canggih, terdapat kecintaan sederhana pada cita rasa lokal Indonesia.

Vikram Sinha mengabadikan momen istimewa ini melalui unggahan di akun Instagram pribadinya. Foto tersebut memperlihatkan Huang dan Najwa Shihab tengah menikmati hidangan Gultik bersama. “Menikmati cita rasa kuliner kaki lima Indonesia - Gultik, sambil berdiskusi tentang masa depan teknologi AI di Indonesia bersama Jensen Huang dan Najwa Shihab,” tulis Vikram dalam keterangan foto. Momen tersebut menggambarkan bagaimana teknologi dan budaya lokal dapat berdampingan dengan harmonis. Diskusi penting tentang masa depan AI di Indonesia berlangsung dalam suasana santai dan akrab di tengah keriuhan khas kaki lima Jakarta, menciptakan perpaduan unik yang tak terlupakan.

Dalam foto tersebut, Vikram terlihat rapi dengan kemeja putih lengan panjang, sementara Huang tampil lebih santai dengan kaos hitam, meninggalkan jaket kulit hitam khasnya. Di atas meja mereka, terlihat beberapa piring sate yang siap disantap. Suasana sekitar warung tenda tampak ramai dengan pengunjung lain yang juga menikmati hidangan. Kehadiran Huang di tengah keramaian tersebut membuktikan bahwa kesederhanaan dan cita rasa lokal memiliki daya tarik tersendiri, bahkan bagi tokoh dunia sekalipun.

Huang dan Kecintaannya pada Kuliner Sederhana

Yang menarik, kaos hitam yang dikenakan Huang saat menikmati Gultik di Jakarta sama dengan kaos yang ia pakai ketika mencicipi kuliner kaki lima di Hanoi, Vietnam, pada tahun 2023. Saat itu, Huang juga menjadi perbincangan hangat di media sosial karena terlihat menikmati makanan di warung tenda sederhana. Kejadian ini semakin menegaskan kecintaan Huang pada kuliner kaki lima, tanpa terpengaruh statusnya sebagai CEO perusahaan teknologi raksasa. Ia tampak menikmati momen tersebut dengan tulus, menunjukkan sisi humanis yang jarang terlihat di balik sosoknya sebagai pemimpin perusahaan teknologi terkemuka.

Peristiwa Jensen Huang menikmati kuliner kaki lima di Jakarta dan sebelumnya di Hanoi menunjukkan bahwa makanan dapat menjadi penghubung antar budaya dan status sosial. Di tengah kesibukannya memimpin perusahaan teknologi terdepan, Huang tetap meluangkan waktu untuk menikmati hidangan sederhana di tengah masyarakat. Hal ini memberikan inspirasi bagi kita semua untuk menghargai dan menikmati kekayaan kuliner lokal, di mana pun kita berada. Momen tersebut juga menjadi bukti nyata bahwa kesederhanaan dan cita rasa autentik memiliki daya tarik universal yang tak lekang oleh waktu.

Indonesia AI Day dan Potensi Kecerdasan Buatan di Indonesia

Indonesia AI Day yang diselenggarakan oleh IOH merupakan acara penting yang membahas perkembangan dan potensi kecerdasan buatan di Indonesia. Acara ini dihadiri oleh para pakar, praktisi, dan pemimpin industri teknologi, termasuk Jensen Huang. Kehadiran Huang sebagai pembicara utama dalam acara tersebut menunjukkan betapa pentingnya Indonesia sebagai pasar potensial bagi perkembangan teknologi AI. Diskusi yang berlangsung selama acara diharapkan dapat mendorong inovasi dan kolaborasi dalam pengembangan dan penerapan AI di berbagai sektor di Indonesia.

Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemain kunci dalam perkembangan kecerdasan buatan di Asia Tenggara. Dengan jumlah penduduk yang besar dan tingkat adopsi teknologi yang terus meningkat, Indonesia menjadi pasar yang menarik bagi perusahaan teknologi global seperti Nvidia. Indonesia AI Day menjadi platform penting untuk mempertemukan para pemangku kepentingan dan mendorong pertumbuhan ekosistem AI di Indonesia. Melalui kolaborasi dan inovasi, Indonesia dapat memanfaatkan potensi AI untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Kesimpulan: Perpaduan Teknologi, Budaya, dan Kuliner

Kunjungan Jensen Huang ke Indonesia, partisipasinya dalam Indonesia AI Day, dan momen santainya menikmati kuliner kaki lima di Jakarta memberikan gambaran menarik tentang perpaduan teknologi, budaya, dan kuliner. Kehadirannya menunjukkan betapa pentingnya Indonesia di mata dunia teknologi dan bagaimana kecerdasan buatan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat. Momen Huang menikmati Gultik bersama Vikram Sinha dan Najwa Shihab juga mencerminkan apresiasi terhadap budaya lokal dan kesederhanaan di tengah kemajuan teknologi. Peristiwa ini menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus berinovasi dan berkolaborasi dalam mengembangkan teknologi, sambil tetap menghargai kekayaan budaya dan kuliner lokal.

Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat inovasi dan pengembangan kecerdasan buatan di kawasan Asia Tenggara. Dengan dukungan dari para pemimpin industri teknologi seperti Jensen Huang dan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan akademisi, Indonesia dapat memanfaatkan potensi AI untuk memajukan berbagai sektor, mulai dari pendidikan dan kesehatan hingga ekonomi dan infrastruktur. Kehadiran Huang di Indonesia AI Day dan momen santainya menikmati kuliner kaki lima menjadi simbol optimisme bagi masa depan teknologi dan inovasi di Indonesia. Ini adalah bukti nyata bahwa teknologi dapat berdampingan harmonis dengan budaya lokal, menciptakan sinergi yang bermanfaat bagi kemajuan bangsa.

Demikian potret manusia rp 2000 triliun makan kaki lima gultik di blok m telah saya jabarkan secara menyeluruh dalam ekonomi, sosial, fotografi Terima kasih telah membaca hingga akhir tetap percaya diri dan perhatikan nutrisi tubuh. Mari sebar informasi ini agar bermanfaat. silakan lihat artikel lain di bawah ini. Terima kasih.

© Copyright 2024 - SRUTUB
Added Successfully

Type above and press Enter to search.