SOSOK CEO Nvidia Jensen Huang Berharta Rp2.000 Triliun, Jaket Kulit Hitam sebagai Ikon

Srutub.com Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh selamat data di blog saya yang penuh informasi. Di Sesi Ini saya akan mengupas tuntas isu seputar Teknologi, Bisnis, Kepemimpinan. Artikel Ini Mengeksplorasi Teknologi, Bisnis, Kepemimpinan SOSOK CEO Nvidia Jensen Huang Berharta Rp2000 Triliun Jaket Kulit Hitam sebagai Ikon Baca artikel ini sampai habis untuk pemahaman yang optimal.

1.
Profil Singkat Jensen Huang
2.
Nvidia: Raksasa Teknologi di Era AI
3.
Perjalanan Karier yang Inspiratif
4.
Gaya Khas Jensen Huang: Jaket Kulit Hitam

Kunjungan Jensen Huang, CEO Nvidia ke Indonesia dan Investasi Triliunan Rupiah di Bidang AI

Indonesia baru-baru ini menyambut kedatangan tokoh penting di dunia teknologi, Jensen Huang, pendiri dan CEO Nvidia. Kunjungannya pada Kamis, 14 November 2024, bukan sekadar kunjungan biasa. Huang, yang kekayaannya ditaksir mencapai Rp2000 triliun dan menduduki peringkat ke-9 orang terkaya di dunia versi Forbes, datang ke Indonesia sebagai pembicara utama dalam acara Indonesia AI Day. Kehadirannya menjadi sorotan, mengingat Nvidia merupakan perusahaan terkemuka dalam industri kartu grafis dan komputasi AI. Apa tujuan utama kunjungannya? Bagaimana dampaknya bagi Indonesia? Mari kita telaah lebih lanjut.

Selain menjadi pembicara utama, Huang juga dijadwalkan bertemu dengan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Pertemuan ini menjadi sinyal positif bagi perkembangan teknologi di Indonesia. Kabarnya, Huang berencana berinvestasi di Indonesia dengan mengalokasikan dana untuk pengembangan teknologi Artificial Intelligence (AI). Kerja sama dengan Indosat dalam membangun Indonesian AI Nation menjadi agenda utama. Proyek ambisius ini akan dipusatkan di Solo Techno Park dengan nilai investasi fantastis, mencapai 200 juta dolar AS atau sekitar Rp3 triliun. Investasi ini tentu akan memberikan dampak signifikan bagi perkembangan AI di Indonesia.

Profil Singkat Jensen Huang

Siapakah sosok di balik perusahaan raksasa Nvidia ini? Lahir di Taiwan pada tahun 1963, Jensen Huang pindah ke Amerika Serikat bersama keluarganya di usia muda. Setelah meraih gelar sarjana elektro dari Oregon State University, ia melanjutkan studi master di bidang yang sama di Stanford University. Pada tahun 1993, bersama dua rekannya, Huang mendirikan Nvidia. Di bawah kepemimpinannya, Nvidia bertransformasi dari produsen kartu grafis untuk komputer gaming menjadi pemain utama dalam komputasi berbasis GPU (Graphics Processing Unit) untuk kecerdasan buatan, pusat data, dan mobilitas otonom. Visi Huang yang cemerlang telah membawa Nvidia mencapai kapitalisasi pasar yang luar biasa.

Nvidia: Raksasa Teknologi di Era AI

Nvidia, di bawah kepemimpinan Huang, telah bertransformasi dari produsen kartu grafis menjadi pemain utama dalam komputasi berbasis GPU untuk AI, pusat data, dan mobilitas otonom. Visi Huang mengenai potensi GPU yang awalnya hanya untuk rendering grafis, kini menjadikannya komponen penting dalam pengembangan AI dan deep learning. Hal ini terbukti dari lonjakan harga saham Nvidia yang mencapai rekor tertinggi pada Kamis, 7 November 2024, menjadikannya perusahaan pertama dengan nilai pasar saham melampaui US$3,6 triliun atau setara Rp56 ribu triliun, bahkan sempat menyalip Apple sebagai perusahaan paling bernilai kedua di dunia.

Huang menyatakan bahwa lonjakan ini didorong oleh tingginya permintaan prosesor grafis (GPU) Nvidia yang menggunakan teknologi AI. Permintaan chip AI di pusat data mendorong penjualan Nvidia hingga 11 miliar dolar AS, melampaui perkiraan analis sebesar 7,15 miliar dolar AS. CEO Meta, Mark Zuckerberg, bahkan menyamakan Huang dengan "Taylor Swift-nya bidang teknologi", menunjukkan betapa berpengaruhnya Huang di dunia teknologi. Kehadirannya di Indonesia tentu menjadi momentum penting bagi perkembangan AI di tanah air.

Perjalanan Karier yang Inspiratif

Sebelum mencapai kesuksesan yang gemilang, Huang pernah bekerja di Denny's pada akhir 1970-an hingga awal 1980-an. Berawal dari tukang cuci piring, ia kemudian naik jabatan menjadi pelayan. Pengalaman ini, yang tercatat dalam profil LinkedIn-nya, mengajarkannya nilai kedisiplinan dan ketahanan. Huang sendiri mengakui bahwa pekerjaan pertamanya di Denny's membentuk etos kerja dan gaya kepemimpinannya. Kisah ini menjadi inspirasi bagi banyak orang, menunjukkan bahwa kerja keras dan ketekunan dapat membawa seseorang menuju puncak kesuksesan.

Gaya Khas Jensen Huang: Jaket Kulit Hitam

Jensen Huang dikenal dengan gaya khasnya, yaitu jaket kulit hitam. Berbeda dengan CEO perusahaan teknologi lain yang identik dengan hoodie atau turtleneck hitam, Huang memilih jaket kulit sebagai ciri khasnya. Ia mengungkapkan bahwa istri dan putrinya yang berperan dalam membentuk gayanya saat ini. Juru bicara Nvidia menyebutkan bahwa Huang telah mengenakan jaket kulit selama lebih dari dua dekade. Jaket kulit terbarunya dari koleksi Tom Ford tahun 2023 seharga 9.000 dollar AS atau Rp143 juta. Bahkan, ia tetap mengenakan jaket kulit tersebut saat berkunjung ke Singapura yang beriklim lembab.

Kesimpulan: Investasi AI dan Masa Depan Indonesia

Kunjungan Jensen Huang ke Indonesia dan rencana investasinya di bidang AI menandai babak baru dalam perkembangan teknologi di negara ini. Investasi sebesar Rp3 triliun di Solo Techno Park untuk membangun Indonesian AI Nation menunjukkan komitmen Nvidia dalam mendukung kemajuan teknologi AI di Indonesia. Kerja sama dengan Indosat diharapkan dapat mempercepat adopsi teknologi AI di berbagai sektor. Kehadiran Huang juga menjadi inspirasi bagi para pelaku industri teknologi di Indonesia. Kisah suksesnya, mulai dari bekerja di Denny’s hingga menjadi CEO perusahaan teknologi raksasa, membuktikan bahwa kerja keras dan visi yang kuat dapat membawa perubahan besar. Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan AI, dan investasi dari Nvidia ini diharapkan dapat menjadi katalisator untuk mewujudkan potensi tersebut. Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, sektor swasta, dan akademisi, Indonesia dapat menjadi pemain kunci dalam era kecerdasan buatan.