• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Tidak Semua Perusahaan Siap Inves, Permintaan Sewa Data Center Meningkat

img

Srutub.com Semoga kebahagiaan menyertai setiap langkahmu. Hari Ini aku mau berbagi pengalaman seputar Bisnis, Teknologi, Investasi yang bermanfaat. Konten Yang Mendalami Bisnis, Teknologi, Investasi Tidak Semua Perusahaan Siap Inves Permintaan Sewa Data Center Meningkat Jangan kelewatan simak artikel ini hingga tuntas.

Permintaan Data Center di Indonesia Melambung, Peluang Bisnis Terbuka Lebar

Di era digital yang semakin maju, kebutuhan akan penyimpanan data juga ikut meningkat pesat. Kondisi ini mendorong tingginya permintaan terhadap data center di Indonesia, yang dipicu oleh banyaknya perusahaan yang mencari solusi penyimpanan data yang handal dan aman. Fenomena ini menjadi sebuah peluang bisnis yang menggiurkan bagi perusahaan penyedia layanan data center di tanah air.

Saat ini, banyak perusahaan besar yang enggan berinvestasi besar-besaran untuk membangun data center sendiri. Mereka lebih memilih untuk menyewa data center dari perusahaan penyedia layanan. Alasannya beragam, mulai dari efisiensi biaya, kemudahan pengelolaan, hingga fokus pada bisnis inti perusahaan. Praktik ini menjadi tren yang semakin populer, tidak hanya di kalangan perusahaan swasta, tetapi juga lembaga pemerintah dan perbankan.

Conny Dewi Purnamawaty, seorang praktisi IT, mengamini hal tersebut. Beliau menyatakan bahwa banyak perusahaan besar, baik swasta maupun pemerintah, yang lebih memilih menyewa data center. Hal ini disampaikannya dalam gelaran DTC Partner Summit 2024 di Jakarta. Pernyataan ini semakin memperkuat tren sewa data center yang sedang berkembang pesat di Indonesia.

Proyeksi Nilai Pasar Data Center di Indonesia

Pertumbuhan bisnis data center di Indonesia diprediksi akan terus meningkat di masa mendatang. Laporan Mordor Intelligence memperkirakan nilai pasar data center di Indonesia akan mencapai 3,07 miliar Dolar AS atau setara dengan Rp45,9 triliun pada tahun 2026. Angka ini menunjukkan peningkatan dua kali lipat dibandingkan nilai pasar pada tahun 2020 yang sebesar 1,53 miliar Dolar AS (Rp 22,9 triliun). Lonjakan ini mencerminkan potensi besar yang dimiliki Indonesia di sektor data center.

Indonesia dianggap sebagai salah satu pasar potensial untuk pertumbuhan bisnis data center di Asia Tenggara. Permintaan yang tinggi terhadap data center membuka peluang bagi perusahaan swasta di Indonesia untuk membangun dan menyewakan data center. CEO DTC Netconnect juga menyatakan bahwa tingginya permintaan ini menjadi peluang emas bagi perusahaan lokal. Namun, ada tantangan yang harus dihadapi, yaitu aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang ditetapkan pemerintah.

Pemerintah telah menetapkan aturan TKDN antara 20 hingga 40 persen untuk perusahaan yang ingin menyewakan data center. Artinya, perusahaan harus menggunakan komponen lokal dalam jumlah tertentu dalam operasional mereka. Jika tidak memenuhi syarat ini, perusahaan tidak dapat berkolaborasi dengan pemerintah atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Aturan ini mendorong perusahaan untuk mengembangkan produk lokal dan menciptakan produk yang kompetitif di pasar global.

Solusi Data Center dari DTC Netconnect

Dalam ajang DTC Partner Summit 2024, DTC Netconnect memperkenalkan beberapa solusi data center unggulan, yaitu Smart Rack, Liquid Cooling System, dan DTC Bisoft: DCIM Software. Ketiga produk utama DTC ini diharapkan dapat menjadi pilihan utama untuk membangun data center dengan teknologi yang lebih canggih, efektif, efisien, dan harga yang kompetitif. Smart Rack menawarkan solusi rak server yang cerdas dan terintegrasi, Liquid Cooling System memberikan pendinginan yang lebih efisien dan ramah lingkungan, sementara DTC Bisoft: DCIM Software membantu dalam manajemen dan monitoring data center secara komprehensif.

Kehadiran solusi-solusi inovatif ini menjadi angin segar bagi perkembangan data center di Indonesia. Dengan teknologi yang semakin canggih, diharapkan data center di Indonesia dapat semakin handal dan efisien dalam memenuhi kebutuhan penyimpanan data yang terus meningkat. Hal ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.

Sebagai perbandingan, Google memilih Malaysia sebagai lokasi data center terbarunya di Asia Tenggara dengan nilai investasi sebesar 2 miliar Dolar AS. Meskipun demikian, Indonesia tetap memiliki potensi besar untuk menarik investasi di sektor data center. Dengan dukungan pemerintah dan inovasi dari perusahaan lokal seperti DTC Netconnect, diharapkan Indonesia dapat menjadi pemain utama dalam bisnis data center di kawasan ini.

Kesimpulan: Masa Depan Cerah Data Center di Indonesia

Pertumbuhan pesat permintaan data center di Indonesia membuka peluang bisnis yang sangat menjanjikan. Didukung oleh proyeksi nilai pasar yang terus meningkat dan inovasi teknologi, masa depan data center di Indonesia terlihat cerah. Aturan TKDN yang ditetapkan pemerintah juga mendorong perusahaan lokal untuk mengembangkan produk yang kompetitif dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi digital. Dengan kolaborasi antara pemerintah, perusahaan swasta, dan penyedia solusi teknologi seperti DTC Netconnect, Indonesia siap menjadi pusat data center terkemuka di Asia Tenggara.

Kehadiran solusi inovatif seperti Smart Rack, Liquid Cooling System, dan DTC Bisoft: DCIM Software dari DTC Netconnect memberikan pilihan yang lebih baik bagi perusahaan dalam membangun dan mengelola data center. Teknologi canggih dan efisiensi yang ditawarkan menjadi nilai tambah yang signifikan. Dengan demikian, Indonesia dapat bersaing dengan negara-negara lain di kawasan ini dalam menarik investasi dan mengembangkan industri data center.

Meskipun Google memilih Malaysia sebagai lokasi data center terbarunya, Indonesia tetap memiliki potensi yang besar. Dengan terus mengembangkan infrastruktur dan ekosistem data center, Indonesia dapat menarik lebih banyak investasi dan menciptakan lapangan kerja baru. Dukungan pemerintah dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif juga menjadi faktor penting dalam menarik minat investor asing. Dengan demikian, Indonesia dapat mewujudkan visinya sebagai pusat data center terkemuka di Asia Tenggara.

Begitulah tidak semua perusahaan siap inves permintaan sewa data center meningkat yang telah saya bahas secara lengkap dalam bisnis, teknologi, investasi Terima kasih atas perhatian Anda selama membaca cari inspirasi positif dan jaga kebugaran. Mari bagikan kebaikan ini kepada orang lain. lihat artikel lain di bawah ini.

© Copyright 2024 - SRUTUB
Added Successfully

Type above and press Enter to search.